Tuesday, December 13, 2016

Cara Mencegahan dan Pengobatan Hepatitis


Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.
Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini, ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti interferon alfa.
Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh racun yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, antara lain temulawak, kunyit, sambiloto, meniran,daun serut/mirten, jamur kayu, akar alang-alang, rumput mutiara, pegagan, buah kaca piring, mengkudu dan jombang.
Untuk penncegahan dan pengobatan dapat dilakukan dengan mengupayakan pemberian vaksinasi atau imunisasi anti hepatitis dengan berbagai jenis atau tipe hepatitis. Vaksinasi hepatitis bertujuan untuk melindungi terhadap infeksi Hepatitis dan bisa didapatkan di klinik, rumah sakit, praktek dokter.
Berikut ini adalah upaya pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk menekan dan memperkecil resiko terinfeksi virus penyebab penyakit hepatitis :
1. Upaya untuk pencegahan dan pengobatan Hepatitis A
Upaya Pencegahan dan pengobatan untuk hepatitis A dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi atau imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dengan bentuk sendiri/havrix atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B (twinrix). Imunisasi juga diberikan kepada balita dan anak-anak mulai dari usia 2-18 tahun sebanyak satu kali.
Sedangkan pada orang dewasa dapat dilakukan dengan imunisasi ulang (booster) setelah 6-12 bulan imunisasi pertama. Pemberian imunisasi ini dapat bertahan 15-20 tahun. Apabila seseorang telah di imunisasi dapat terjangkkit kembali hepatitis A, kemungkinan disebabkan karena terinfeksi VBA yang terjadi anatara 2-4 minggu setelah di imunisasi, karena pada saat itu tubuh belum menghasilkan anti bodi dalam jumlah yang cukup.
2. Upaya pencegahan dan pengobatan Hepatitis B
Pemberian imunisasi lengkap pada penderita hepatitis B ini dapat mencegah infeksi VHB selama 15 tahun. Imunisasi hepatitis B ini dilakukan sebanyak 3 kali, yakni imunisasi pertama dan kedua diberikan dalam jarak 1 bulan.
Sedangkan imunisasi ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi kedua. Sebaiknya pemberian imunisasi hepatitis B ini dilakukan sedini mungkin yakni ketika bayi lahir dan setelah beberapa hari diberi vaksin atau imunisasi sebelum pulang dari rumah bersalin.
3. Upaya pencegahan dan pengobatan Hepatitis C
Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah hepatitis C. Sedangkan pencegahan lainnya yang dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksinasasi atau imunisasi hepatitis dengan tujuan untuk menekan angka resiko dari meningkatnya jumlah penderita dan menurunkan angka kematian yang disebabkan karena hepatitis B.
Share:

Blog Archive

Definition List

Unordered List

Support